99 Nama ALLAH yang Indah
Asma'ul Husna
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang …
Apa yang pertama kali seharusnya dipelajari oleh penuntut ilmu? Apakah dengan terlebih dahulu mempelajari akidah dan tauhid (yang keduanya terkait dengan keimanan) ataukah dengan menghafal al-Quran dulu?
Bahkan sebagaimana yang disebutkan (dalam riwayat), bahawasanya yang termasuk dari petunjuk shahabat dan juga Sunnah adalah mengajarkan tauhid dulu kepada anak-anak sebelum al-Quran, bukan malah sebaliknya (yakni mengajar al-Quran dulu baru tauhid) sebagaimana yang banyak berlaku di antara manusia.
قال جندب بن جنادة رضي الله عنه: كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ونحن فتيان حزاورة فتعلمنا الإيمان قبل أن نتعلم القرآن ثم تعلمنا القرآن فازددنا به إيمانا، وأنتم اليوم تعلمون القرآن قبل الإيمان. رواه ابن ماجه وصححه الألباني
Jundub bin Junadah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Kami telah bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika kami masih sangat muda. Kami mempelajari iman sebelum belajar al-Quran, kemudian barulah kami mempelajari al-Quran hingga bertambahlah keimanan kami karenanya.” (HR. Ibn Majah dan disahihkan oleh al-Albani)
وعن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: لقد عِشنا بُرهةً من دهرنا وإن أحدنا ليؤتى الإيمان قبل القرآن، وتنزل السورة على محمدٍ صلى الله عليه وسلم فنتعلم حلالها وحرامها، وما ينبغي أن يُوقفَ عنده مِنها، كما تتعلّمون أنتم اليوم القُرآن، ولقد رأيت اليوم رِجالاً يُؤتى أحدهم القرآن قبل الإيمان، فيقرأ ما بين فاتحتِهِ إلى خاتمته، ما يدري ما آمره ولا زاجره ولا ما ينبغي أن يُوقف عنده منه وينثُرُه نثر الدقَلِ. رواه البيهقي والحاكم وصححه
Dan dari ‘Abdullah bin ‘Umar –radhiyallahu ‘anhuma– dia berkata, “Kami menjalani hidup dalam jenak waktu yang masing-masing dari kami diberi (pengajaran) iman sebelum (pengajaran) al-Quran. (Bilamana) surah al-Quran diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami pun mempelajari perkara halal dan haramnya, juga apa yang seharusnya dipahami daripadanya sebagaimana halnya kalian mempelajari al-Quran saat ini. (Akan tetapi) sungguh pada hari ini aku telah melihat orang-orang yang yang diberikan kepadanya (pengajaran) al-Quran sebelum (pengajaran) iman, lantas dia membaca dari mulai pembukaan hingga penutupnya tanpa mengetahui perintah dan larangan yang terkandung di dalamnya, juga bagaimana seharusnya dia memahami hal itu. Dia (tak ubahnya) orang yang menaburkan kurma yang buruk (tidak mengambil faidah dari dalamnya –pent).” (HR. Al-Baihaqi dan al-Hakim; dan al-Hakim mensahihkannya.)
1. ALLAH
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala (Maha Suci lagi Maha Tinggi Darjat) adalah nama bagi diri dzat yang wajib wujud. Nama ALLAH itu meliputi 99 nama-nama lain bagi ALLAH yang Maha Indah. Diri y tunggal yang memiliki 99 Asma'ul Husna. Di awal al-Qur'an,firman ALLAH S.W.T: بسم الله الرحمن الرحيم . Dengan Nama ALLAH yang Maha Mengasih Lagi Maha Mengasihani. Nama ALLAH itu berkait dengan Diri Dzat ALLAH S.W.T. Asal kita sebagai hamba menyeru, maka hadir ALLAH di sisi kita sebagai wakil, dan memberi pertolongan dengan Kekuasaan-NYA dan Kebersamaan-NYA dengan diri kita berserta segala sifat-NYA yang tidak terhitung banyaknya melaksana dengan hikmah dan perancangan yang Maha Baik untuk kita. Maka manfaatkan selalu membaca Bismillah atau berzikir ALLAH,ALLAH,ALLAH sepanjang masa supaya menguatkan kekuatan iman dan in syaa ALLAH terzahir dan tersingkap hijab ALLAH melaksanakan urusanmu dengan mudah ( urusan menjadi mudah bagi kita).
Dalil Naqal
Apa itu ALLAH? ALLAH sendiri menjawab soalan tersebut dalam surah al-Ikhlas:-- ALLAH itu Ahad/Maha Tunggal/Esa/Satu tiada kedua ) , bermaksud hanyasanya DIA sahaja, tidak memiliki sebarang sekutu malah penyekutuan dengan diri-NYA malah dalam pentadbiran kerajaan-NYA.
- ALLAH itu As-Shomad/Maha Berdiri Sendiri/Tidak Memerlukan Yang Lain dalam sebarang urusan dan pentadbiran-NYA/setiap makhluk bergantung segala urusan dengan-NYA.
- DIA tidak beranak dengan maksud tidak memiliki isteri atau gundik sebagaiamana kaum Musyrikin Makkah meyakini bahawa Malaikat merupakan gundik-gundik ALLAH S.W.T dan kaum Nasrani menyakini bahawa Maryam adalah isteri ALLAH S.W.T dan Isa adalah anak ALLAH S.W.T. Maha Suci bagi ALLAH dengan apa yang disifatkan oleh kaum Musyrikin Makkah dan Nasrani.Beranak dan Beristeri itu sifat mustahil bagi ALLAH S.W.T kerana beranak dan beristeri itu yang sifat bagi manusia dan makhluknya.
- DIA tidak diperanakkan dengan maksud tidak memilik bapa atau ibu kerana DIA adalah diri dzat Yang Awal tiada bermula dan Yang Akhir tiada berkesudahan. Makhluk itu dicipta, Al-Khaliq itu Maha Mencipta. DIA hanyasanya Maha Pencipta.
- DIA tiada sesuatupun setara yakni tidak ada yang lain serupa dan setara memiliki seperti DIA kerana DIA hanyasanya al-Khaliq sudah tentu berbeza dengan makhluk yang bergantung dengan ALLAH S.W.T.
Dalil Tauladan.
Manusia perlu mencontohi manusia yang lain dalam mengenal ALLAH S.W.T supaya mereka mudah faham, manusia ada cara dan sifat tersendiri, jin ada cara dan sifat cara tersendiri kerana hikmah ALLAH S.W.T
"Dan kalau Kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan Dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.” (QS. Al An’am : 9).
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." (Q.S. Al-An’aam : 77)
وَما أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ
“Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” (Q.S. Al Furqon : 20)
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
"Dan kalau Kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan Dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.” (QS. Al An’am : 9).
Antara model terbaik ialah Nabi Ibrahim AS yang memiliki kesabaran dan ketaqwaan yang besar kepada Allah SWT, maka itulah dia termasuk rasul ulul azmi. Dia juga merupakan kesayangan Allah SWT.
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلا
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (Q.S. An-Nisaa’ : 125)
Di tengah menghadapi kaumnya yang zalim dan durhaka kepada Allah SWT, dia terus berdakwah dan berdakwah kepada umatnya tersebut karena itu merupakan misi yang dibebankan kepadanya. Di dalam Al-Quran, kita diberitahu tentang bagaimana perjalanan kakek kita Nabi Ibrahim AS dalam mencari dan mengenal Tuhan lewat tanda-tanda di langit dan di bumi.
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.(Q.S. Al-An’aam : 75)
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam." (Q.S. Al-An’aam : 76)
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam." (Q.S. Al-An’aam : 76)
Di pencariannya yang pertama dia melihat sebuah bintang dan mencoba meyakini bahwa itulah tuhannya, tetapi ketika bintang itu tenggelam dia dia berkata bahwa dia tidak menyukai tuhan yang tenggelam, secara logis itu tidak mungkin tuhan karena tuhan tidak mungkin tenggelam.
فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لأكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." (Q.S. Al-An’aam : 77)
Selanjutnya ketika dia melihat bulan terbit dia berkata inilah tuhannya, tetapi ketika bulan itu terbenam dia berfikir bahwasannya tuhan tidak mungkin terbenam.
فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (Q.S. Al-An’aam : 78)
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-An’aam : 79)
Nabi Ibrahim melihat bintang dahulu kerana ketika itu ramai berdoa pada bintang yang cerah,kemudian yang kehilangan cerah lalu menafikan, kemudian bulan terbit tapi ia terbenam, lalu menafikan, kemudian melihat matahari namun juga tenggalam, di situ dikurnia makrifat kebesaran memahami ALLAH S.W.T yang DIA menciptakan langit dan bumi lalu mengaturkan urusan falak,matahari,bulan,dan bintang.
Alhamdulillah selesai huraian mengenainya dan hakikat huraian mengenai ALLAH ini tiada penghujungnya namun kita manusia mempunyai batas akal pemikiran membicarakan dzat ALLAH S.W.T. Cukuplah sebagai potongan dalil ini sebagai membezakan ALLAH dengan makhluk, ALLAH bukan makhluk, dan makhluk bukan ALLAH
...لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ...
Tidak ada sesuatupun serupa dengan-NYA (Q.S. Asy-Syura: 11).
2. AR-RAHMAAN
Dalil Naqal
Nabi Ibrahim melihat bintang dahulu kerana ketika itu ramai berdoa pada bintang yang cerah,kemudian yang kehilangan cerah lalu menafikan, kemudian bulan terbit tapi ia terbenam, lalu menafikan, kemudian melihat matahari namun juga tenggalam, di situ dikurnia makrifat kebesaran memahami ALLAH S.W.T yang DIA menciptakan langit dan bumi lalu mengaturkan urusan falak,matahari,bulan,dan bintang.
Alhamdulillah selesai huraian mengenainya dan hakikat huraian mengenai ALLAH ini tiada penghujungnya namun kita manusia mempunyai batas akal pemikiran membicarakan dzat ALLAH S.W.T. Cukuplah sebagai potongan dalil ini sebagai membezakan ALLAH dengan makhluk, ALLAH bukan makhluk, dan makhluk bukan ALLAH
...لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ...
Tidak ada sesuatupun serupa dengan-NYA (Q.S. Asy-Syura: 11).
2. AR-RAHMAAN
Dia memiliki nama Maha Pemurah atau Pengasih. Sifat Pemurah tidak memiliki batas hujung, di mana wujud setiap ciptaan, di situ juga terwujud sifat Pemurah-NYA senantiasa mengalir tidak mengira apakah jenis ciptaan itu, manusia? binatang? malaikat? jin? lelaki perempuan? kulit gelap cerah? kerinting ikal mayang? Tak kiralah dan tak berkira. Setiap ujud ciptaan, di situ juga terzahir sifat Ar-Rahmaan. Senantiasa Ar-Rahmaan itu Ar-Rahmaan terhadap ciptaannya. Ciptaan itu dicipta kerana sifat ar-Rahmaan.
Dalil Naqal
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S Luqman: 27)
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang kebesaran dan keagungan serta kemuliaan-Nya, dan asma-asma-Nya yang terbaik, sifat-sifat-Nya yang tinggi, dan kalimah-kalimah-Nya yang sempurna yang tiada seorang pun dapat meliputinya dan tiada seorang manusia pun yang dapat menggambarkan dan menghinggakannya, sebagaimana yang diucapkan oleh penghulu manusia penutup para rasul melalui salah satu doanya:
"لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ"
Aku tidak dapat menghinggakan pujian yang selayaknya kepada-Mu. Pujian yang selayaknya bagi-Mu hanyalah Engkau yang mengetahuinya.
Ketahui sifat ar-Rahmaan tiada sesiapa mengetahui hadnya melainkan ALLAH S.W.T.
Ketahui sifat ar-Rahmaan tiada sesiapa mengetahui hadnya melainkan ALLAH S.W.T.
Dalil Tauladan.
Memadai saya meletakkan surah ar-Rahmaan sebagai perumpamaan sifat ar-Rahmaan, kerana minda manusia mempunyai batas memikirkan besarnya rahmat dan nikmat ALLAH dengan berkata Sesungguhnya Maha Rahmat ALLAH S.W.T meliputi sekalian alam.
سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الرَّحْمَنُ (١)عَلَّمَ الْقُرْآنَ (٢)خَلَقَ الإنْسَانَ (٣)عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (٤)الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (٥)وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (٦)وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (٧)أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (٨)وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (٩)وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ (١٠)فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الأكْمَامِ (١١)وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (١٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٣)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (١٤)وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (١٥)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٦)رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (١٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٨)مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (١٩)بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ (٢٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢١)يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ (٢٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٣)وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالأعْلامِ (٢٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٥)كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦)وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٨)يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ (٢٩)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٠)سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَا الثَّقَلانِ (٣١)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٢)يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ (٣٣)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٤)يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ وَنُحَاسٌ فَلا تَنْتَصِرَانِ (٣٥)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٦)فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ (٣٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٨)فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَلا جَانٌّ (٣٩)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٠)يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالأقْدَامِ (٤١)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٢)هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (٤٣)يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ آنٍ (٤٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٥)وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ (٤٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٧)ذَوَاتَا أَفْنَانٍ (٤٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٩)فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ (٥٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥١)فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ (٥٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٣)مُتَّكِئِينَ عَلَى فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ (٥٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٥)فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ (٥٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٧)كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ (٥٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٩)هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ (٦٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦١)وَمِنْ دُونِهِمَا جَنَّتَانِ (٦٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٣)مُدْهَامَّتَانِ (٦٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٥)فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ (٦٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٧)فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ (٦٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٩)فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ (٧٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧١)حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ (٧٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٣)لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ (٧٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٥)مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ (٧٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٧)تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٧٨)
1. (Rabb) Yang Maha Pemurah, (QS. 55:1)
2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. (QS. 55:2)
3. Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
4. Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
9. Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
11. di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
13. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
15. Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
16. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
17. Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya 1443. (QS. 55:17)
18. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing 1444. (QS. 55:20)
21. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
22. (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
23. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
24. Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
25. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
27. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
28. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
29. Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan 1445. (QS. 55:29)
30. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
32. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
33. Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)
34. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
36. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
38. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
40. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka 1446. (QS. 55:41)
42. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
43. Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
44. Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
45. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
46. Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga 1447. (QS. 55:46)
47. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
48. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
49. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
50. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
51. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
52. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
53. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
55. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
57. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
59. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
61. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
62. Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi 1448. (QS. 55:62)
63. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
64. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
65. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
66. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
67. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
68. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
69. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
71. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
72. (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
73. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
75. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
77. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
78. Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)
سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الرَّحْمَنُ (١)عَلَّمَ الْقُرْآنَ (٢)خَلَقَ الإنْسَانَ (٣)عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (٤)الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (٥)وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (٦)وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (٧)أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (٨)وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (٩)وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ (١٠)فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الأكْمَامِ (١١)وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (١٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٣)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (١٤)وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (١٥)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٦)رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ (١٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٨)مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (١٩)بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ (٢٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢١)يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ (٢٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٣)وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَآتُ فِي الْبَحْرِ كَالأعْلامِ (٢٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٥)كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦)وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٢٨)يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ (٢٩)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٠)سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَا الثَّقَلانِ (٣١)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٢)يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ (٣٣)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٤)يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ وَنُحَاسٌ فَلا تَنْتَصِرَانِ (٣٥)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٦)فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ (٣٧)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٣٨)فَيَوْمَئِذٍ لا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَلا جَانٌّ (٣٩)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٠)يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالأقْدَامِ (٤١)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٢)هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ (٤٣)يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ آنٍ (٤٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٥)وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ (٤٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٧)ذَوَاتَا أَفْنَانٍ (٤٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٤٩)فِيهِمَا عَيْنَانِ تَجْرِيَانِ (٥٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥١)فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ (٥٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٣)مُتَّكِئِينَ عَلَى فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ (٥٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٥)فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ (٥٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٧)كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ (٥٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٥٩)هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ إِلا الإحْسَانُ (٦٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦١)وَمِنْ دُونِهِمَا جَنَّتَانِ (٦٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٣)مُدْهَامَّتَانِ (٦٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٥)فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ (٦٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٧)فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ (٦٨)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٦٩)فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ (٧٠)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧١)حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ (٧٢)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٣)لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ (٧٤)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٥)مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ (٧٦)فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (٧٧)تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٧٨)
1. (Rabb) Yang Maha Pemurah, (QS. 55:1)
2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. (QS. 55:2)
3. Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
4. Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
9. Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
11. di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
13. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
15. Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
16. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
17. Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya 1443. (QS. 55:17)
18. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing 1444. (QS. 55:20)
21. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
22. (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
23. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
24. Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
25. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
27. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
28. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
29. Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan 1445. (QS. 55:29)
30. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
32. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
33. Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)
34. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
36. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
38. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
40. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka 1446. (QS. 55:41)
42. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
43. Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
44. Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
45. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
46. Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga 1447. (QS. 55:46)
47. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
48. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
49. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
50. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
51. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
52. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
53. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
55. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
57. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
59. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
61. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
62. Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi 1448. (QS. 55:62)
63. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
64. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
65. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
66. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
67. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
68. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
69. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
71. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
72. (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
73. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
75. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
77. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
78. Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)
2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. (QS. 55:2)
3. Dia menciptakan manusia, (QS. 55:3)
4. Mengajarnya pandai berbicara. (QS. 55:4)
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5)
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. (QS. 55:6)
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). (QS. 55:7)
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (QS. 55:8)
9. Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS. 55:9)
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya), (QS. 55:10)
11. di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. (QS. 55:11)
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (QS. 55:12)
13. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:13)
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
15. Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. 55:15)
16. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:16)
17. Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya 1443. (QS. 55:17)
18. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:18)
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, (QS. 55:19)
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing 1444. (QS. 55:20)
21. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:21)
22. (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (QS. 55:22)
23. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?(QS. 55:23)
24. Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (QS. 55:24)
25. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:25)
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)
27. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. 55:27)
28. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:28)
29. Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan 1445. (QS. 55:29)
30. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:30)
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin. (QS. 55:31)
32. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:32)
33. Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)
34. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:34)
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (daripadanya). (QS. 55:35)
36. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:36)
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS. 55:37)
38. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:38)
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (QS. 55:39)
40. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:40)
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya,lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka 1446. (QS. 55:41)
42. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:42)
43. Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. (QS. 55:43)
44. Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (QS. 55:44)
45. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:45)
46. Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga 1447. (QS. 55:46)
47. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:47)
48. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48)
49. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:49)
50. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50)
51. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:51)
52. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
53. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:53)
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS. 55:54)
55. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:55)
56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (QS. 55:56)
57. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:57)
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS. 55:58)
59. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:59)
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. 55:60)
61. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:61)
62. Dan selain dari surga itu ada dua surga lagi 1448. (QS. 55:62)
63. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:63)
64. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. (QS. 55:64)
65. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:65)
66. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. (QS. 55:66)
67. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:67)
68. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (QS. 55:68)
69. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:69)
70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:70)
71. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:71)
72. (Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:72)
73. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:73)
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:74)
75. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:75)
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah. (QS. 55:76)
77. Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55:77)
78. Maha Agung nama Rabbmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia. (QS. 55:78)
3. AR-RAHIIM
Dia miliki sifat Maha Penyayang, ini khusus pada orang beriman dan cinta pada-NYA, tidak pada orang yang ingkar dan benci pada-NYA. Layanan ALLAH S.W.Tterhadap seorang yang akrab dengan-NYA adalah seperti sebuah keluarga. Pada mulanya, si hamba datang ke pintu-NYA, mengetuk mengharapkan Maha Penyayang-NYA ALLAH S.W.T, ia disambut sebagai kenalan, kemudian ia menjadi seorang hamba, kemudian ia menjadi seorang teman, kemudian ia menjadi seorang sahabat, kemudian ia menjadi seorang ahli dalam majlis-NYA. Ketika ia menjadi hamba, ALLAH S.W.T berjanji Dia akan menjadi Al-Waliy bagi sesiapa berkehendak kepada, maka terjadilah ia seorang wali. Wali bukanlah sebuah kelebihan untuk si hamba merasa ia memilikinya lalu menunjukkan aku diberikan karamah dan kehebatan, tapi hamba berasa sungguh beruntung, ALLAH S.W.T menjadi al-Waliy untuk semua urusan dan bala yang datang itu menambahkan kecintaan-NYA lagi pada ALLAH S.W.T. Itulah Ar-Rahim ALLAH, ditambah cerita khabar gembira tentang Syurga, yakni RasuluLLAH telah mengibaratkan wahyu ALLAH mengenai dunia, dengan celupan jari ke dalam lautan, sisa di jari itulah nilai dunia.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً (رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675 )
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)
Al-Quran senantiasa mengingatkan kita untuk mulai berangkat menuju Allah Bersegeralah berlari kembali menuju Allah. (QS. Al-Dzariyat[51]: 50). Al-Quran tidak hanya menyuruh kita untuk berjalan, tetapi ia bahkan memerintahkan kita berlari kepada-Nya. Hidup adalah terlalu singkat untuk diisi dengan pergi menuju Tuhan dengan cara berjalan. Kita harus berlari sebelum waktu kita di dunia habis dan berakhir.
Dari Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan:
ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ
ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ
ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ulasan
Catat Ulasan